Sabtu, 25 April 2020

Pengoperasian Kamera Video

      Proses produksi pada pembuatan video dapat dimulai dari merekam video dengan berdasarkan pada konsep yang sudah dirancang, Selain itu, maka proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerja sama dalam Proses produksi.

1 Menangkap Gambar dengan Kamera Video

     Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat merekam gambar dengan baik. Adapun peralatan tersebut di antaranya kamera, tripod, lampu, mikropon. Kamera (camcorder) digunakan untuk merekam gambar dan suara.

Tripod berguna agar kamera tidak bergoyang, Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang cahaya, sedangkan mikrofon berguna untuk merah suara ketika melakukan pengambilan gambar.
      Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu pembuatan film Kamera dapat merekam adegan (kegiatan) secara langsung, Kamera dioperasikan dengan kamerawan sesuai Prosedur. Kamerawan harus mengetahui jenis, teknik memegang kamera sampai dengan teknik pengambilan gambar. Selanjutnya, marilah kita mempelajari materi yang akan membahas tentang teknik dasar menggunakan kamerg video

a. Anatomi Kamera Video



1. Lensa Merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan body kamera. 

2. Tombol Stabilizer (IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh tangan  (hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi motion / blur. Prinsip kerja fitur ini adalah dengan mengandalkan sebuah gyrosensor yang mendeteksi getaran pada kamera dan melakukan kompensasi secara mekanik untuk meredam getaran itu. Namun tidak semua lensa memiliki fitur ini.

3. Tombol Pembuka Lensa yang fungsinya tidak lain untuk membantu melepaskan lensa dari body. Cara penggunannya yaitu tombol ditekan sambil lensa dilepas dengan cara diputar ke kiri.

4. Tombol Fokus yang terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus (MF). Bila Anda menggunakan mode auto maka berarti kerja fokus digerakkan oleh mesin secara auto. Namun bila memilih mode manual maka kerja fokus Anda yang gerakkan secara manual.

5. Tombol Pembuka Flash yang digunakan untuk membuka lampu flash pada kamera. Tombol ini hanya berfungsi bila kamera dalam keadaan menyala / standby.

6. Built-in Flash Light adalah lampu Blitz atau flash diterjemahkan secara bebas menjadi lampu kilat. Fungsi utamanya yaitu untuk membantu pencayaan pada kondisi gelap dengan cara meng-illuminate (mencahayai / menerangi) obyek yang kekurangan cahaya agar terekspos dengan baik.

7. Tombol Shutter adalah tombol yang Anda tekan untuk mengambil gambar. Untuk belajar cara menggunakan tombol shutter silahkan baca di sini.

8 Grip salah satu bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera yang fungsinya sebagai pegangan pada kamera. Grip didesain dengan tekstur kasar agar Anda bisa memegang kamera dengan kuat tanpa terpleset ketika memotret. Kesalahan memegang grip merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hand shake

9. Anti Red Eye yang berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang terlihat merah (red eye) pada hasil foto yang merupakan efek dani lampu flash. Masalah ini sering terjadi namun bisa diatasi.

10. Tombol Preview yang gunanya untuk melihat hasil foto Anda pada layar LCD kamera.

11. Tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya di dalam kamera.

12. Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu Anda mengendalikan program dalam kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di kamera. Tidak semua kamera memiliki bentuk tombol navigasi yang sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4 arah. Pada Canon EOS 600D atau sekelasnya, tombol ini memiliki multi fungsi atau dua peran yaitu sebagai tombol navigasi untuk menggeser pilihan (kiri, kanan, atas, bawah) dan juga sebagai tombol shortcut untuk mengatur white balance (WB), jenis focus, picture style, dan drive mode.

13. Tombol Fn/A yang berfungsi untuk merubah / mengalihkan fungsi pada tombol navigasi di atas ke fungsi shortcut.

14. Tombol AV mempunyai fungsi untuk mengatur bukaan diafragrna atau aperture.

15. Tombol Zoom yang berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga untuk memperdekat jarak objek ketika Anda mengaktifkan mode livefiew saat memotret.

16. Mode-Dial adalah menu untuk memilih dan mengganti mode eksposure / modus pemotretan. Di sini Anda bisa menemukan beberapa mode auto instan yang telah disiapkan khusus seperti untuk memotret olahraga, kembang api, malam hari, closeup, dan juga mode manual (M).

17. Tombol Lifeview yang berfungsi untuk mengganti / mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke lifeview yang tampil pada layar LCD. Pada EOS 600D tombol ini juga berfungsi untuk merekam video.

18. Mewfinder adalah jendela bidik yang Anda gunakan untuk melihat objek saat memotret. Pada wewfider ini Anda bisa melihat titik fokus dan informasi lainnya seperti light meter, nilai shutter speed, apperture, ISO, dan metering. Pada bagian viewfinder terdapat karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk ke viewfinder agar objek terlihat benar-benar real.

19. Tombol Menu untuk menuju menu pengaturan utama kamera, sedangkan Tombol Info untuk mengetahui informasi data termasuk informasi foto-foto Anda.

20. Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu yang pertama untuk menampilkan keterangan settingan pada kamera (mode eksposure, shutter speed, aperture, ISO, dil), kemudian untuk melihat hasil foto Anda, dan terakhir sebagai layar bidik besar untuk melihat objek yang akan difoto secara live, yang disebut lifeview.

21. Tombol ISO merupakan tombol shortcut (jalan pintas) untuk mengatur ISO.

22. Main-Dial yang juga berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan pada menu tertentu.

23. Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan untuk menghidupkan kembali dari mode standby. Ketika dalam mode standby kamera masih tetaap dalam keadaan menyala, hanya saja sedang diistirahtkan dan bukan dalam keadaan off.

24. Tombol ON/OFF adalah tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kamera.

b. Teknik Memegang Kamera Video 
     Peganglah kamera dengan nyaman, namun memiliki kekuatan yang dapat mengontrol kamera tersebut. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan control zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga posisi kamera. Kamera dapat digerakkan ke berbagai macam posisi tergantung sudut gambar Yang diinginkan, Gunakan tripod untuk menjaga rekaman gambar tetap seimbang dab tidak getar (stabil).

c. Zoom
     Selalu hindarilah menggunakan penggunaan zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod, Apabila hal ini barus dilakukan maka dalam melakuan teknik zoom in dan zoom out kamerawan harus memastikan angle terakhir dari angle zoom tersebut.

d. Peraturan 5 Detik

     Rekam objck gambar selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain. Hindaskan gerakan kemera yang tidak perlu. Teknik tersebut memudahkan editor untuk mengambil potongan gambar yang diperlukan. Selalu ingat untuk menghitung sampai 5 detik, meskipun dalam kondisi yang sulit.

e. Fokus, Exposure dan Kescimbangan Cerah Putih (Whrite Balance)
     Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar. yaitu menyesuaikan kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk mengambil gambar. Periksalah selalu fakus dan exposure, jika menggunakan teknik zoom. Fokuskan pada jarak ideal pada objek. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar, maka kondisi cahaya juga akan berubah, sehingga seorang kamerawan harus menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses tersebut disebut dengan pengaturan keseimbangan white balance pada kamera.

f. Tanggal dan Waktu
     Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video diambil pada saat yang sama. Maa dari itu, sebaiknya kamerawan harus selalu merekam suara pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam. serta lokasi perekaman gambar secara rinci. Cara ini dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pada saat pengambilan gambar berlangsung.

g. Gambar Pengisi (Cutaways)
     Cutaways shoot atau shoot transition merupakan sebuah pengambilan gambar yang dibuat untuk menjembatani/menyambung gambar menjadi sebuah proses yang kesinambungan. Teknik ini digunakan, bila kamerawan sedang merekam sebuah wawancara tentang perusahaan dan perlu mengambil gambar yang lain seperti perusahaannya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan penjelasan tambahan bagi video wawancara. Teknik ini adalah teknik video yang sangat informatif bagi audiens.

0 komentar:

Posting Komentar