Tahap akhir dalam produksi video, yaitu tahap pascaproduksi. Tahap ini merupakan tahap sebelum penyajian video, Tahap pascaproduksi memerlukan perangkat komputer dan perangkat lunak video editing yang memadai, untuk memaksimalkan adegan yang sudah direkam. Begitu banyak perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengedit video, salah satunya yaitu Adobe Software. Beberapa perangkat lunak Adobe yang digunakan untuk proses video editing, yaitu Adobe Premiere Pro, Adobe After efek, Adobe Media Encoder, dan Adobe Encore DVD. Adapun tahap pascaproduksi terbagi menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Offline Editing
Tahap offline editing merupakan tahap di mana pencatat script bekerja saat produksi. Pencatat script tersebut dapat mencatat kembali semua hasil shooting dan adegan.
Dalam aplikasi video editing pencatat seript menuliskan adegan demi adegan ke dalam time code yang ada dalam aplikasi. Proses tersebut digunakan untuk menyortir gambar yang dapat dipakai dari semua rekaman gambar yang akan diproduksi. Berdasarkan catatan script tersebut dibuat editan secara kasar yang disebut dengan offline editing.
b. Online Editing
Setelah tahap pertama dilakukan serta dirasa kurang maksimal dan sesuai, maka dapat dilakukan tahap selanjutnya yaitu offline editing. Berdasarkan script editing yang sudah dibuat pada tahapan offline editing, editor selanjutnya dapat melakukan pengeditan dengan lebih cermat lagi. Editor dapat melihat adegan per adegan dan shoot per shoot untuk menyatukan cerita agar berkesinambungan. Selain itu, pada tahapan ini editor dapat memperindah hasil pengeditan video yang masih kasar, dengan membuat transisi atau menghaluskan potongan adegan yang sudah disunting, Keseluruhan proses pengeditan ini disesuaikan dengan naskah yang sudah dibuat.
c. Mixing dan Rendering
Proses mixing merupakan proses untuk menggabungkan atau mensinkronisasikan antara video dan audio. Dalam tahap ini, proses mixing mengutamakan penggabungan audio dan tambahan ilustrasi musik maupun sound efek yang akan digunakan. penggabungan audio dan video tersebut digunakan untuk membangun suasana dalam video. Selain itu, dalam tahap ini narasi dapat direkam dalam proses ini.
d. Preview
Setelah semua tahapan yang dilakukan selesai, maka kemudian tahap yang terakhir yaitu tahap preview, Tahap preview merupakan secrrening akhir dalam melihat video Yang sudah selesai diedit, Setelah semua Pihak setuju bahwa pros.es telah selesai, maka dapat dilakukan proses mastering. Proses mastering merupakan tahap terakhi, Proses gabungan semua elemen video untuk dijadikan sebuah file. File tersebut dapat berupa file mentah maupun video yang sudah siap seperti kepingan CD atau Dvd master.
e. Capturing/Importing
Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.
f. Pemotongan
Proses pemotongan hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil pemotongan video yang lebih baik.
g. Pengaturan Transisi
Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga kontinyuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat. Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut.
1) Cut/Cut To
Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk:
a) menyatakan kesinambungan cerita:
b) menggambarkan detail objek: dan
c) menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, semangat.
2) Dissolve
Dissalve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur-angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk:
a) menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih:
b) menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan.
3) Wipe
Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambar berikutnya dengan cara bergerak dari sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk:
a) menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour.
b) memberikan kesan retro,
4 FADE/Fading
fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya (fede in) atau dari gambar berubah secara berangsur-angsur menjadi gelap (frde out). Fade berfungsi untuk sebagai awal dari sebuah adegan dan membedakan perubahan waktu,
5) Pemanduan Suara
Pemanduan suara adalah proses memadukan suara latar ke dalam track audio dengan gambar yang sudah tersusun atau sebaliknya.
h. Rendering
Rendering merupakan proses terakhir dalam penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.
i. Distribusi
Setelah semua tahap sudah sesuai dengan perencanaan dan cocok dimanfaatkan dalam lapangan maka tahap terakhir yaitu proses distribusi video. Proses ini melibatkan bagaimana cara mempromosikan sebuah film dengan cara online dan offline. Crew mengadakan suatu kegiatan promosi yang berisi tentang perilisan film.
j Pengiklanan Film
Pengiklanan film dapat dilakukan menggunakan jalur online dan offline. Jalur online, yaitu menggunakan media internet. Banyak sosial media pada zaman ini untuk mengiklankan sebuah film. Dalam sosial media tersebut crew dituntut bertugas dalam mengiklankan film. Sedangkan jalur offtine, dapat menggunakan banner, leaflet dan sebagainya untuk mempromosikan film yang sudah dibuat.
d. Preview
Setelah semua tahapan yang dilakukan selesai, maka kemudian tahap yang terakhir yaitu tahap preview, Tahap preview merupakan secrrening akhir dalam melihat video Yang sudah selesai diedit, Setelah semua Pihak setuju bahwa pros.es telah selesai, maka dapat dilakukan proses mastering. Proses mastering merupakan tahap terakhi, Proses gabungan semua elemen video untuk dijadikan sebuah file. File tersebut dapat berupa file mentah maupun video yang sudah siap seperti kepingan CD atau Dvd master.
e. Capturing/Importing
Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.
f. Pemotongan
Proses pemotongan hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil pemotongan video yang lebih baik.
g. Pengaturan Transisi
Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga kontinyuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat. Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut.
1) Cut/Cut To
Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk:
a) menyatakan kesinambungan cerita:
b) menggambarkan detail objek: dan
c) menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, semangat.
2) Dissolve
Dissalve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur-angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk:
a) menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih:
b) menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan.
3) Wipe
Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambar berikutnya dengan cara bergerak dari sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk:
a) menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour.
b) memberikan kesan retro,
4 FADE/Fading
fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya (fede in) atau dari gambar berubah secara berangsur-angsur menjadi gelap (frde out). Fade berfungsi untuk sebagai awal dari sebuah adegan dan membedakan perubahan waktu,
5) Pemanduan Suara
Pemanduan suara adalah proses memadukan suara latar ke dalam track audio dengan gambar yang sudah tersusun atau sebaliknya.
h. Rendering
Rendering merupakan proses terakhir dalam penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.
i. Distribusi
Setelah semua tahap sudah sesuai dengan perencanaan dan cocok dimanfaatkan dalam lapangan maka tahap terakhir yaitu proses distribusi video. Proses ini melibatkan bagaimana cara mempromosikan sebuah film dengan cara online dan offline. Crew mengadakan suatu kegiatan promosi yang berisi tentang perilisan film.
j Pengiklanan Film
Pengiklanan film dapat dilakukan menggunakan jalur online dan offline. Jalur online, yaitu menggunakan media internet. Banyak sosial media pada zaman ini untuk mengiklankan sebuah film. Dalam sosial media tersebut crew dituntut bertugas dalam mengiklankan film. Sedangkan jalur offtine, dapat menggunakan banner, leaflet dan sebagainya untuk mempromosikan film yang sudah dibuat.
0 komentar:
Posting Komentar