Komponen elektronika berupa alat pendukung suatu rangkaian elektronik yang menempel langsung pada Papan rangkaian PCB, CCB, protoboard maupun veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan bantuan alat penghubung tertentu, misalnya kabel). Komponen elektronika ini terdiri atas satu atau beberapa unsur materi, Desain rangkuian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing -masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
a. Resistor
Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Misalnya resistor dipasang seri dengan LED (Light-Emitting Diode) untuk membatasi besar arus yang melalui LED. Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Ketika melewati resistor, energi listrik diubah menjadi energi panas, Oleh karena itu, resistor memiliki rating daya yang merepresentasikan seberapa besar arus maksimum yang diperkenankan melewati resistor.
Jenis-jenis resistor tetap, antara lain resistor kawat, resistor batang karbon, resistor keramik, resistor film karbon, dan resistor film metal. Sedangkan jenis-jenis yang termasuk ke dalam resistor variabel, antara lain potensiometer geser, ‘Trimpot, NTC dan PTC, serta LDR. Rating daya resistor yang banyak digunakan adalah 1/4 watt atau 1/2 watt. Resistor tersebut adalah resistor dengan label kode warna yang banyak di pasaran. Selain itu, ada pula resistor dengan rating tegangan 5 watt atau lebih besar. Untuk resistor jenis ini, nilai resistansi dan rating tegangannya dapat dibaca secara langsung di badan resistornya.
b. Kapasitor
Michael Faraday (1791-1867) merupakan orang yang pertama kali menemukan kapasitor, sehingga namanya diabadikan menjadi satuan farad (F). Kapasitor identik dengan komponen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor di antaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan. Desain kapasitor ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial. Ada dua tipe kapasitor, yaitu polar dan nonpolar/bipolar. Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan Pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sedangkan untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak memiliki ketentuan pada
1) Kapasitor Polar ;
Kapasitor polar yang banyak dijumpai di pasaran, antara lain kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum. Hal ini dikarenakan rating tegangan keduanya sangat rendah, antara 6,3 volt - 35 volt. Pada badan kapasitor tersebut tercetak label polaritas yang menunjukkan polaritas kaki komponen yang sejajar dengan label polaritas tersebut.
2) Kapasitor Nonpolar
Kapasitor nonpolar memiliki rating tegangan paling kecil 50 volt. Kapasitor nonpolar yang banyak digunakan biasanya memiliki rating tegangan 250 volt atau lebih. Nilai kapasitansi kapasitor nonpolar yang tercetak pada label berupa kode angka atau kode warna.
3) Kapasitor Variabel
Kapasitor jenis ini biasanya digunakan di dalam rangkaian tuning radio. Nilai kapasitansinya relatif kecil, biasanya di antara 100 pF dan 500 pF.
4) Kapasitor Trimmer
Kapasitor trimmer adalah ukuran mini dari kapasitor variabel. Kapasitor ini didesain untuk dapat dipasangkan langsung pada PCB dan diatur nilainya hanya pada saat pembuatan rangkaian. Nilai kapasitansi kapasitor ini biasanya kurang dari 100 pF, Di dalam rentang nilai kapasitansinya, kapasitor trimmer memiliki nilai minimum yang lebih besar dari nol.
c. Induktor
Induktor pada rangkaian DC dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC konstan terhadap fluktuasi arus. Sedangkan induktor pada rangkai AC mampu meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
Secara umum, induktor memiliki fisik desain yang mirip dengan resistor, di mana nilai induktansinya juga dinyatakan dengan kode warna. Secara umum, induktor memiliki rating arus tertentu, biasanya menggunakan stress ratio 60%. Teknik membaca kode warna pada induktor sama dengan membaca kode warna pada resistor dan kapasitor sebagai berikut.
d. Dioda
Komponen ini berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arah arus tersebut ditunjukkan oleh arah tanda panah pada simbol dioda. Seperti halnya orang yang mengeluarkan energi untuk membuka pintu dan melaluinya, listrik juga mengeluarkan energi saat melalui dioda. Tegangan listrik akan berkurang sekitar 0,7 volt saat arus listrik melewati dioda (yang terbuat dari silikon). Tegangan sebesar 0,7 volt ini disebut forward voltage drop. Jenis dioda dapat dikategorikan sebagai berikut.
1) Dioda Signal
Dioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil, yaitu hingga 100 mA. Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang terbuat dari bahan silikon.
2) Dioda Recitifier
Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating maksimum arus yang dapat dilewatkan sama dengan 1A atau lebih besar dan maximum reverse voltage sama dengan 50 V atau lebih besar.
3) Dioda Zener
Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltage sudah berada di daerah breakdown, Ketika reverse voltage, meski nilainya berubah-ubah, asalkan berada di daerah breakdown, maka tegangan dioda zener tersebut akan tetap.
f. Transformator
Transformator disingkat trafo. Trafo terdiri atas dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.
8 Relay
Relay identik dengan sakelar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan Magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik yang akan bergerak jika terdapat arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah sebagai berikut.
1) Normally Open sebagai jenis relay yang akan menutup bila dialiri arus listrik.
2) Normally Close sebagai jenis relay yang akan membuka bila dialiri arus listrik.
3) Changeover sebagai jenis relay yang memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
h. Thyristor
Komponen ini banyak digunakan sebagai sakelar elektronik sehingga sering disebut SCR (Silicon Controlled Rectifier). Thyristor akan menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus ke arah katoda. Karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anode ke katode menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.
Jenis-jenis resistor tetap, antara lain resistor kawat, resistor batang karbon, resistor keramik, resistor film karbon, dan resistor film metal. Sedangkan jenis-jenis yang termasuk ke dalam resistor variabel, antara lain potensiometer geser, ‘Trimpot, NTC dan PTC, serta LDR. Rating daya resistor yang banyak digunakan adalah 1/4 watt atau 1/2 watt. Resistor tersebut adalah resistor dengan label kode warna yang banyak di pasaran. Selain itu, ada pula resistor dengan rating tegangan 5 watt atau lebih besar. Untuk resistor jenis ini, nilai resistansi dan rating tegangannya dapat dibaca secara langsung di badan resistornya.
b. Kapasitor
Michael Faraday (1791-1867) merupakan orang yang pertama kali menemukan kapasitor, sehingga namanya diabadikan menjadi satuan farad (F). Kapasitor identik dengan komponen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor di antaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan. Desain kapasitor ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial. Ada dua tipe kapasitor, yaitu polar dan nonpolar/bipolar. Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan Pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sedangkan untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak memiliki ketentuan pada
1) Kapasitor Polar ;
Kapasitor polar yang banyak dijumpai di pasaran, antara lain kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum. Hal ini dikarenakan rating tegangan keduanya sangat rendah, antara 6,3 volt - 35 volt. Pada badan kapasitor tersebut tercetak label polaritas yang menunjukkan polaritas kaki komponen yang sejajar dengan label polaritas tersebut.
2) Kapasitor Nonpolar
Kapasitor nonpolar memiliki rating tegangan paling kecil 50 volt. Kapasitor nonpolar yang banyak digunakan biasanya memiliki rating tegangan 250 volt atau lebih. Nilai kapasitansi kapasitor nonpolar yang tercetak pada label berupa kode angka atau kode warna.
3) Kapasitor Variabel
Kapasitor jenis ini biasanya digunakan di dalam rangkaian tuning radio. Nilai kapasitansinya relatif kecil, biasanya di antara 100 pF dan 500 pF.
4) Kapasitor Trimmer
Kapasitor trimmer adalah ukuran mini dari kapasitor variabel. Kapasitor ini didesain untuk dapat dipasangkan langsung pada PCB dan diatur nilainya hanya pada saat pembuatan rangkaian. Nilai kapasitansi kapasitor ini biasanya kurang dari 100 pF, Di dalam rentang nilai kapasitansinya, kapasitor trimmer memiliki nilai minimum yang lebih besar dari nol.
c. Induktor
Induktor pada rangkaian DC dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC konstan terhadap fluktuasi arus. Sedangkan induktor pada rangkai AC mampu meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
Secara umum, induktor memiliki fisik desain yang mirip dengan resistor, di mana nilai induktansinya juga dinyatakan dengan kode warna. Secara umum, induktor memiliki rating arus tertentu, biasanya menggunakan stress ratio 60%. Teknik membaca kode warna pada induktor sama dengan membaca kode warna pada resistor dan kapasitor sebagai berikut.
d. Dioda
Komponen ini berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arah arus tersebut ditunjukkan oleh arah tanda panah pada simbol dioda. Seperti halnya orang yang mengeluarkan energi untuk membuka pintu dan melaluinya, listrik juga mengeluarkan energi saat melalui dioda. Tegangan listrik akan berkurang sekitar 0,7 volt saat arus listrik melewati dioda (yang terbuat dari silikon). Tegangan sebesar 0,7 volt ini disebut forward voltage drop. Jenis dioda dapat dikategorikan sebagai berikut.
1) Dioda Signal
Dioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil, yaitu hingga 100 mA. Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang terbuat dari bahan silikon.
2) Dioda Recitifier
Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating maksimum arus yang dapat dilewatkan sama dengan 1A atau lebih besar dan maximum reverse voltage sama dengan 50 V atau lebih besar.
3) Dioda Zener
Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltage sudah berada di daerah breakdown, Ketika reverse voltage, meski nilainya berubah-ubah, asalkan berada di daerah breakdown, maka tegangan dioda zener tersebut akan tetap.
e. Transistor
Komponen ini berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan dapat diubah ke alam bentuk tegangan, maka dapat dikatakan juga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu, transistor juga dapat berfungsi sebagai switch elektronik. Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki tiga kaki yang masing-masing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan kaki-kaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan transistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C, atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan di mana kaki B, C, dan E dengan membaca datasheetnya. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.
Transformator disingkat trafo. Trafo terdiri atas dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.
8 Relay
Relay identik dengan sakelar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan Magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik yang akan bergerak jika terdapat arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah sebagai berikut.
1) Normally Open sebagai jenis relay yang akan menutup bila dialiri arus listrik.
2) Normally Close sebagai jenis relay yang akan membuka bila dialiri arus listrik.
3) Changeover sebagai jenis relay yang memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
Komponen ini banyak digunakan sebagai sakelar elektronik sehingga sering disebut SCR (Silicon Controlled Rectifier). Thyristor akan menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus ke arah katoda. Karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anode ke katode menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.
i. Tranducer
Tranducer identik dengan pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik di mana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya. Komponen elektronika yang, termasuk ke dalam tranducer di antaranya LDR (Light Dependent Resistance), NTC (Negative Temperature Coeffisient), dan PTC (Positive Temperature Coeffisient).
0 komentar:
Posting Komentar